Opera instinct terdiri dari dua kata yakni opera yang berarti sebuah drama yang dipentaskan sedangkan instinct (inggris) yang berarti adalah naluri. Arti dari kedua kata dijadikan suatu tema dalam desain berbalut naluri art dramatic. Desain opera instinct menyuguhkan keindahan berbalut art dramatic dan romantic, namun dalam desain ini lebih menonjolkan sedikit Asian Style yang dipadukan dengan dramatic kaum bangsawan Eropa.
Sedikit kita tengok ke belakang mengenai gaya dramatic eropa, didominasi sejak abad 19 tepatnya saat “Romantic Era”. Menurut sejarahnya, romantic era adalah suatu perkembangan dalam fashion dimana wanita saat itu menjadi semakin dekoratif dan ber-improvisasi menjadikan pakaian yang mereka kenakan menjadi sangat lengkap. Karena wanita di era tersebut memainkan berbagai peran dibandingkan dengan pria. Wanita memiliki emosional yang tinggi dibandingkan dengan pria. Beberapa, seperti Elizabeth Barret Browning dan Mary Shelley, mendapat pengakuan sebagai seniman di kalangan mereka. Perempuan juga ditempatkan pada alas moral, dan dipandang sebagai penjaga keluarga dan kebajikan masyarakat, dan pendidik anak-anak. Ini ketinggian moral perempuan pada akhirnya akan menyebabkan beberapa menyarankan bahwa perempuan layak mendapat peran yang lebih luas dalam urusan publik. Namun, selanjutnya, gaun mencerminkan persepsi perempuan sebagai yang lemah dan dekoratif. Design siluet, lereng-bahu lengan penuh identik dengan tubuh yang lemah, dan kualitas dekoratif seperti kupu-kupu. Kemudian pada periode tersebut, terlihat menjadi semakin sederhana.
Sehingga diperlihatkan bahwa desain di era tersebut didominasi oleh desain yang bersiluet, memiliki hiasan di bahu sehingga berkesan seperti kupu2.
Desain tuneeca yang bertemakan opera instinct ini mengesankan sisi feminisme dari bentuk siluet dan dominasi “Japanese dramatic”. Sehingga cocok untuk digunakan untuk acara formal misalnya pesta.
Sumber: all various source