Tuneeca-lovers, kali ini Tuneeca-team berkunjung ke event Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF) 2012, yang ke-9 kalinya yang diadakan di Mall Kelapa Gading 5. Jakarta Fashion and food festival 2012 yang semakin kukuh menjadi salah satu ajang fashion yang turut menggerakkan industri di Indonesia. Kali ini JFFF 2012 mengangkat tema “Innofashion” yang memiliki makna interpretasi kekayaan budaya Nusantara melalui inovasi dan kreativitas dengan sentuhan tren gaya hidup terkini.
Melalui rangkaian Fashion Extravaganza yang diikuti oleh para perancang mode yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha dan Perancang Mode Indonesia (APPMI), Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI), desainer tamu dan beberapa dari kalangan Akademi mode, masing-masing menampilkan terjemahannya akan tren mode kontemporer yang terinspirasi kekayaan budaya tanah air dalam sebuah rancangan Ready to Wear, yang berarti sesuatu yang biasa, dapat digunakan sehari-hari namun sangat stylish.
10 Desainer papan atas yang turut diantaranya adalah Raden Sirait, Sebastian Gunawan, Defrico Audy, Anne Avantie, Hengky Kawilarang, M by Musa, Denny Wirawan, Stephanus Hamy, Sally Koeswanto, dan Priyo Oktaviano. Sedangkan, Beberapa perancang yang tergabung dalam APPMI juga mengadakan fashion show APPMI Moslem Wear dengan tema “Into The Future” oleh Dian Pelangi, Tuti Adib, Jeny Tjahyawati, yang menampilkan gaya kontemporer yang chic, dan nuansa motif tie dye. Sedangkan gaya urban yang cenderung lebih maskulin dengan sedikit ethnic ditampilkan melalui tema “Urban Chemistry” oleh Monika Jufry, Hannie Hananto, dan Najua Yanti.
Tak hanya fashion show yang menginspirasi, Tuneeca-team juga mengikuti 2013 Trend Forecast Seminar, yang merupakan salah satu dari rangkaian acara JFFF 2012. Diramalkan pada tahun tersebut, fashion akan bertema “Virtualuxe” yang berarti “Virtual Deluxe”, yang merupakan gambaran kemewahan yang diharapkan yang cenderung menghindar dari kenyataan hidup yang sulit, mengupayakan standar hidup yang lebih tinggi.
Mewah bukan dalam arti polesan atau tampilan luar, namun dalam arti lebih bermartabat, lebih bermutu. Dalam mode terungkap melalui pemilihan bahan baku yang tepat, ramah lingkungan, pewarnaan alam teknologi baru, penguasaan teknis, gaya tailoring yang bahkan digunakan untuk casual wear, bahkan recycle yang tampil lebih sophisticated. Virtualuxe sebagai gambaran kecenderngan tren mode hadir dalam 4 tema yaitu, “Chronicle”, “Astrochemistry”, “Enviromanifest” dan “Decorum” yang terinspirasi dari nostalgia pahlawan imajinasi, konsep ramah lingkungan, dan kemewahan yang lebih smart.
Selain fashion parade, seminar ramalan Tren fashion 2013, festival yang berlangsung mulai dari 12-27 Mei 2012 ini juga turut mengedukasi dan memanjakan para pengunjung dengan menyuguhkan berbagai macam makanan khas nusantara, Wine & Cheese Expo, lomba desain cupcake, dan demo memasak serta dinner bersama chef internasional di La Piazza Kelapa Gading.
foto: doc. tuneeca & http://www.jfff.info/