Beberapa hari yang lalu, terlihat di sebuah klinik umum pemerintah ternama di Kota Bandung, ramai dikunjungi oleh pasien wanita yang sebagian besar berusia 25 hingga 30 tahun ke atas. Setelah diselidiki ternyata hari itu bertepatan dengan program pap smear yang diadakan oleh pemerintah. Pap smear adalah pemeriksaan dini terhadap kangker serviks yang biasanya terjadi pada wanita berusia di atas 25 tahun. Tes ini dapat digunakan sebagai deteksi dini dari penyakit kanker serviks. Namun menurut penelitian, tes pap smear masih diteliti lebih lanjut apakah mampu untuk mendeteksi dini penyakit kanker serviks pada stadium awal. Karena biasanya pada stadium awal ini, kanker serviks sulit untuk dideteksi. Kebanyakan para pasien mengeluh dan akan pergi ke dokter atau rumah sakit apabila stadium kanker sudah lanjut. Hal inilah yang sangat berbahaya hingga berujung pada mortalitas wanita penderita kanker serviks. Untuk itu perlu adanya sebuah pencegahan yang dilakukan agar tidak tertular virus ini.
Sungguh berbahayakah kanker serviks? sehingga perlu diadakan vaksinasi untuk mencegah penyakit ini?
Jumlah penderita kanker serviks di Indonesia semakin tinggi. Promosi kesehatan dan deteksi dini menjadi prioritas untuk mencegah dan menangani penyakit. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, tiap tahun sekitar 15.000 kasus kanker serviks (leher rahim) ditemukan di Indonesia. Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus kanker serviks tertinggi di dunia. Bahkan diramalkan oleh WHO pada 2030 nanti penderita kanker serviks di Indonesia akan meningkat 7 kali lipatnya. Jangan kawatir kini Kanker serviks atau mulut rahim dapat disembuhkan !. dan kangker serviks ini juga dapat dicegah!
Kanker serviks atau mulut rahim adalah kanker yang terjadi pada daerah ujung bawah rahim yang terletak di sebelah atas vagina. Pada kebanyakan wanita kanker serviks dini tidak menunjukkan gejala, bila timbul gejala biasanya kanker serviks telah pada stadium yg tidak dini lagi. Pada kebanyakan wanita kanker serviks dini tidak menunjukkan gejala, bila telah timbul gejala biasanya kanker serviks telah ada pada stadium yang tidak dini lagi.
Penyebab kanker serviks?
70-80% kanker serviks disebabkan oleh infeksi menahun HPV (Human Papilloma Virus) tipe 16 dan 18. Tiap wanita ataupun pria yang telah melakukan hubungan seksual berisiko untuk terinfeksi HPV. Infeksi HPV ini seringkali tidak menimbulkan gejala, sehingga banyak orang tidak tahu bila ia telah terinfeksi HPV. Karena itulah banyak orang dapat menularkan HPV ini tanpa menyadarinya. HPV sebenarnya banyak sekali jenisnya, namun secara umum dibagi menjadi 2 yaitu:
1. HPV risiko tinggi (dapat menyebabkan kanker)
Tipe 16, 18, 31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 58
2. HPV risiko rendah (tidak menyebabkan kanker)
Tipe 6,11, 40, 42, 43, 44, 54
(Source: Centre for Disease Control and Prevention, USA 2007)
Ciri penderita kanker serviks?
Kanker serviks membutuhkan proses yang sangat panjang yaitu antara 10 hingga 20 tahun untuk menjadi sebuah penyakit kanker yang pada mulanya dari sebuah infeksi. Meskipun sulit untuk di deteksi, namun ciri-ciri berikut bisa menjadi petunjuk terhadap perempuan apakah dirinya mengidap gejala kanker serviks atau tidak:
- Saat berhubungan intim selalu merasakan sakit, bahkan sering diikuti oleh adanya perdarahan.
- Mengalami keputihan yang tidak normal disertai dengan perdarahan dan jumlahnya berlebih
- Sering merasakan sakit pada daerah pinggul
- Mengalami sakit saat buang air kecil
- Pada saat menstruasi, darah yang keluar dalam jumlah banyak dan berlebih
- Saat perempuan mengalami stadium lanjut akan mengalami rasa sakit pada bagian paha atau salah satu paha mengalami bengkak, nafsu makan menjadi sangat berkurang, berat badan tidak stabil, susah untuk buang air kecil, mengalami perdarahan spontan.
Siapa saja yang bisa mendapatkan vaksin HPV?
- Wanita usia 9-26 tahun (proteksinya 100%)
- Wanita di atas usia 26 tahun (proteksi yang didapatkan tergantung besarnya paparan HPV yang telah terjadi)
- Wanita yang pernah melakukan kontak seksual dengan jangka 3 tahun setelah melakukannya.
Apakah vaksin HPV aman?
Vaksin ini sangat aman dan nyaris tanpa efek samping. Efek samping yang mungkin terjadi adalah kemerahan dan sedikit nyeri di sekitar bekas suntikan. Kadang terjadi demam ringan seperti pada saat kita flu. Obat-obatan anti nyeri atau demam, dapat dengan mudah mengatasi jika terjadi gejala-gejala tersebut.
Bagaimana cara pemberian Vaksin HPV?
Vaksin ini disuntikkan pada otot, biasanya pada lengan atas. Perlindungan terbaik didapatkan setelah 3 kali suntikan yang diberikan dalam jangka 6 bulan.
NB : *Toleransi waktu untuk kemunduran jadwal
dari satu suntikan ke suntikan berikutnya
paling lama adalah 1 bulan
Apa manfaat Vaksin HPV?
Tiga kali suntikan HPV yang diberikan dalam jangka 6 bulan, akan memberikan proteksi terhadap infeksi HPV tipe 16 dan 18 selama 5 tahun. Manfaat vaksin HPV ini tidak sama pada tiap-tiap orang, tergantung dari seberapa besar paparan dari HPV yang telah terjadi. Bagi yang belum pernah terpapar HPV, vaksin ini akan memberikan 100% proteksi terhadap infeksi HPV 16 dan 18.
Kontrol pasca Vaksin HPV ?
Vaksinasi HPV mengurangi risiko terkena kanker serviks 70-80%, sehingga paptest rutin pasca vaksinasi HPV tetap dianjurkan karena 20-30% risiko yang tidak dapat dicegah oleh vaksinasi ini tetap harus dipantau melalui prosedur paptest.
Perjalanan kanker serviks
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan vaksinasi HPV ?
- Tidak sedang hamil.
- Sebaiknya tidak dilakukan bila sedang berencana untuk hamil dalam waktu dekat.
- Tidak sedang sakit (misal: flu, demam atau sakit berat lainnya).
- Bagi yang telah aktif secara seksual namun belum pernah melakukan paptest, sebaiknya melakukan paptest terlebih dahulu.
Referensi:
www.rsonkologi.com
Jurnal Kedokteran Universitas Indonesia
www.bidanku.com
www.health.detik.com
www.detik.kompas.com