Shopaholic tidak diderita hanya pada wanita saja, kaum pria juga bisa disebut sebagai shopaholic apabila mempunyai keinginan belanja lebih dari yang sewajarnya. Shopaholic merupakan penyakit akibat perilaku sosial yang diderita oleh kaum menengah keatas. Perasaan tidak puas terhadap sesuatu juga bisa memunculkan penyakit ini. Mereka dengan mudahnya menggunakan credit card apabila uang tidak cukup tersedia di dalam dompet maupun debet ATM nya.
Ciri Seorang Shopaholic dapat dilihat dari perilaku berikut ini :
1. Uang di dompet Anda sering hilang seketika
Seorang shopaholic akan merasa aneh apabila Dia tahu ada uang di dompet dan tidak digunakan untuk belanja. Shopaholic tau bahwa Dia harus menabung, bayar cicilan, tetapi Dia menggunakan uang yang ada untuk berbelanja. Hasrat untuk berbelanja lebih besar dari pada niat untuk menabung, berinvestasi atau memikirkan masa depan keuangannya.
2. Shopaholic tidak sadar barang yang telah dibeli
Ini cara gampang melihat seorang shopaholic, cek lemari baju Andaapakah ada beberapa baju, celana, tas atau apapun yang masih memiliki tag (barang yang sudah Anda beli dan belum dipakai)? Jika Anda lupa, Anda pernah membeli barang-barang tersebut bisa jadi Anda seorang shopaholic.
3. Shopaholic memaksimalkan kemampuannya untuk berbelanja
Shopaholic mendaya gunakan seluruh kemampuan keuangannya untuk berbelanja, dari mulai uang kas, cicilan kartu kredit bahkan bisa jadi pinjam uang keluarga. Hati-hati ada anggota keluarga Anda yang memiliki tanda-tanda shopaholic. Shopaholic bisa jadi menganggu kesehatan keuangan keluarga.
4. Berbelanja menjadi salah satu rutinitas selain hobi dan pekerjaan
Apakah pekerjaan Anda sering terganggu, karena Anda sering berbelanja online? Seorang shopaholic merasa berbelanja adalah salah satu rutinitas, mungkin satu bulan bisa lebih dari 4 kali, berbelanja di mall.
5. Berbelanja Impulsif
Berbelanja impulsive dapat diartikan berbelanja karena keinginan sesaat. Tertarik melihat barang saat di toko, kemudian langsung membeli tanpa ada kebutuhan, tanpa ada rencana. Seorang shopaholic berbelanja karena ingin bukan karena sebuah kebutuhan.Bisa jadi seorang shopaholic memiliki lebihdari 10 tas tangan, lebih dari 10 kaca mata hitam.
6. Berbelanja barang-barang tidak penting tanpa rasa penyesalan
Seorang shopaholic umumnya merasa senang setelah belanja, walaupun mereka membelinya dengan kartu kredit. Jangan kaget jika suatu saat Anda bertemu dengan seseorang yang merasasa sakit kalau belum menghabiskan limit kartu kreditnya untuk berbelanja.
7. Menyembunyikan barang-barang belanjaan
Seorang shopaholic merasa takut apabila ada anggota keluarganya mulai meributkan barang-barang yang dibeli. Pergi ke mall lebih sering. Ciri-ciri seorang shopaholic yang menyembunyikan barang-barang adalah mulai berbohong mengenai barang belanjaannya, seberapa sering berbelanja dan mulai menyelinap keluar untuk berbelanja.
8. Menutup tampilan internet browser jika ada orang yang lewat
Seorang shopaholic merasa tidak nyaman jika ada seorang yang mau melihat tampilan internet browser.Tentu saja isi tampilan internet browser mereka adalah online shopping. Shopaholic online akan segera lari ke internet untuk berbelanja apabila dia mengalami stress dalam pekerjaan.
9. Sembuh dari Belanja, Kenapa Tidak?
Keluar dari sebuah toko di mall dengan menenteng tas belanjaan terlebih dengan merk-merk luar negeri membawa efek yang luar biasa besar (baca: rasa senang bangga yang berlebih). Hal ini secara biologis adalah hal yang wajar, karena otak mengeluarkan dopamine. Dopamine yang akan memberikan efek nyaman dan senang terhadap diri Anda.
Apakah bisa sembuh? Sangat bisa. Apabila Anda datang ke konsultan keuangan tampaknya tidak banyak membantu. Shopaholic bisa disembuhkan dengan sebuah terapi yang berkelanjutan. Ada seorang terapis yang pernah mengatakan shopaholic terjadi karena sebuah trauma. Pada zaman kecil, shopaholic tidak bisa membeli barang-barang yang diinginkan, sehingga ketika sekarang punya uang ia ingin membalas dendam.
Terapi yang berkelanjutan dan dukungan keluarga dapat membantu seorang shopaholic untuk sembuh dari kegilaannya terhadap belanja.
Kecanduan belanja bisa jadi sangat menganggu bukan hanya pribadi tetapi seluruh keluarga. Shopaholic dapat disembuhkan dengan cara terapi yang berkelanjutan dan dorongan dari seluruh keluarga.
Ref:
www.finansialku.com
cosmopolitan magazines
www.shiningtrends.com
www.glogster.com