Bentuk dasar busana bungkus terdiri dari selembar bahan yang terlepas berbentuk persegi empat panjang, yang dipakai dengan cara dibungkuskan atau dibelit-belitkan sekeliling badan dari mulai dada ke bawah atau dari pinggang ke bawah. Palla, yaitu busana wanita Roma di zaman Republik dan kerajaan dipakai sebagai busana luar, yaitu di atas stola. Stola adalah pakaian tradisional perempuan Romawi, sesuai dengan toga, atau pallium, yang dikenakan oleh pria.. Stola merupakan tunika pendek berlengan pendek setali, mempunyai garis leher bundar, pas pinggang tanpa ikat pinggang. Busana ini biasa dilengkapi dengan jubah yang berbentuk toga kecil atau yang dinamakan palla. Stola berbeda dengan toga, toga menyerupai selimut besar yang dililitkan ke tubuh sedangkan stola berbentuk persegi panjang. Menurut sejarahnya, stola ada sejak bangsa romawi yakni pada abad 3 sebelum masehi (751 SM). Stola itu terbuat dari linen. Pada awalnya, wanita mengenakan toga juga, tetapi setelah abad ke-4 SM, toga dikenakan secara eksklusif oleh laki-laki, dan perempuan diharapkan untuk mengenakan stola. Pada saat itu, toga dianggap memalukan bagi seorang wanita,. Mengenakan pakaian laki-laki dikaitkan dengan pelacuran dan perzinahan. Oleh karenanya pada masa tersebut penggunaan stola dibolehkan hanya untuk kaum perempuan yang bukan pezinah dan bukan pula bekerja di prostitusi.
Kini stola telah mengalami metamorfosa sehingga menjadi desain yang lebih baik. Penggunaannya pun tidak terikat hanya pada desain baju sehari-hari namun bisa digunakan untuk desain baju pengantin. Stola baik jika digunakan pada busana pesta di malam hari karena akan terlihat anggun.
Padu padan stola juga terdapat pada desain busana muslim modern seperti yg terdapat pada Katalog “Lost in Wonderland”
Desain uniknya menambah unsure feminine dan anggun yang cocok untuk dikenakan dalam setiap suasana.
(Amalia)