Sudah tidak asing lagi di telinga kita jika mendengar kata kebaya, karena seringnya kita gunakan baju tersebut jika ingin menghadiri acara formal. Apakah berbeda kebaya dengan kebaya encim? Apakah perbedaannya? Simak ulasan dibawah ini.
Kebaya adalah kombinasi blus-gaun tradisional yang berasal dari Indonesia dan dikenakan oleh wanita di Indonesia, Malaysia, Brunei, Burma, Singapura, Thailand selatan. Kebaya terbuat dari bahan tipis seperti sutera, katun tipis atau nilon semi transparan atau polyester, yang dihiasi dengan brokat atau bordir pola bunga. Kebaya biasanya dikenakan dengan sarung kain atau sarung batik panjang, atau pakaian tenunan tradisional seperti kain ikat songket dengan motif yang berwarna-warni. Kebaya adalah busana nasional Indonesia, yang digunakan oleh masyarakat Jawa, Sunda, dan Bali.
Dari sisi sejarah, kebaya merupakan bentukan busana atasan yang pertama kali dikenakan wanita Indonesia, terutama perempuan Jawa, yang digunakan bersama kain. Namun pada akhir abad ke-19, Design Kebaya juga populer sebagai busana para perempuan Belanda yang membutuhkan pakaian yang cocok dengan iklim tropis Indonesia. Selain itu, Model Kebaya juga pernah populer di kalangan perempuan peranakan Cina sehingga muncul sebutan kebaya encim. Seiring berjalannya waktu, kebaya pun menjadi sebuah simbol feminisme, busana khas perempuan yang kini menjadi busana nasional dan Model Kebaya Modern.
Kebaya encim merupakan jenis kebaya yang lahir karena akulturisasi budaya cina. Budaya Cina mungkin menjadi salah satu budaya paling tua di dunia. Sejak abad kedua Masehi. Bahkan, bisa jadi budaya Cina memiliki wilayah penyebaran yang sangat luas. Penyebaran budaya Cina yang dilakukan oleh pedagang melahirkan akulturasi budaya di daerah-daerah yang disinggahinya, termasuk Indonesia. Belasan abad, aktivitas perdagangan ini membawa peningkatan gelombang imigrasi bangsa Tionghoa ke tanah air. Hingga muncul kebudayaan baru. Budaya peranakan Tionghoa pada abad ke-15 Masehi. Budaya peranakan Tionghoa bisa dikatakan sebagai budaya yang cukup kompleks karena merupakan akulturasi budaya Cina dengan Jawa,Belanda, Inggris, Arab, India, Melayu, dan Portugis.
Kebaya encim atau kebaya “nyonya”, merupakan kebaya yang banyak dipakai oleh wanita peranakan kala itu. Nama “nyonya” sendiri diberikan karena merupakan panggilan untuk wanita peranakan yang tinggal di daerah koloni Inggris Malaya. Sementara itu, kebaya yang merupakan busana nasional Indonesia, berasal dari Kerajaan Majapahit. Tak hanya itu, di Indonesia kebaya encim lebih banyak berwarna putih, padahal di Cina warna putih itu melambangkan duka. Tapi, karena ada pencampuran budaya Eropa, kebaya encim pun lazim berwarna putih. kebaya encim biasanya terbuat dari bahan katun. biasanya kebaya ini tidak memakai payet dan berhiaskan bordiran dipinggirnya.
Foto: doc. tuneeca, doc. Google.
Dah banyak kali saya ambil imput dari blog awak untuk tesis saya … rasanya kurang sopan kalau x minta izinkan ? maaf kerana baru nak minta izin .. anyway .. tahniah .. idea awak memang terbaik 🙂
Thanks designed for sharing such a nice thought, article iis
pleasant, thats why i have read it fully